Sekretaris Tetap Kementerian Ketenagakerjaan Thailand, Pairoj Chotikasathien, mengungkapkan slot gacor bahwa rapat komite yang terdiri dari perwakilan pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja gagal mencapai kuorum dalam dua pertemuan sebelumnya. Kekosongan kursi akibat pensiunnya salah satu anggota dari Bank of Thailand juga menjadi faktor penghambat.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Kenaikan upah minimum menjadi 400 baht per hari merupakan janji kampanye dari partai berkuasa, Pheu Thai, yang bertujuan meningkatkan daya beli masyarakat dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun, kebijakan ini menuai kritik dari berbagai kalangan.
Selain itu, lebih dari 90% subkomite provinsi yang membahas penyesuaian upah minimum juga menentang rencana kenaikan tersebut. Mereka khawatir bahwa kenaikan upah yang signifikan dapat meningkatkan biaya produksi, mengurangi daya saing, dan berpotensi menyebabkan PHK, terutama di sektor manufaktur yang sedang menghadapi tantangan .
Rencana Pemerintah dan Harapan ke Depan
Meskipun penundaan ini menimbulkan ketidakpastian, pemerintah Thailand tetap berkomitmen untuk melaksanakan kebijakan kenaikan upah minimum. Menteri Ketenagakerjaan, Phiphat Ratchakitprakarn, menyatakan bahwa rapat komite tripartit akan dilanjutkan pada Desember 2024 untuk membahas kebijakan ini secara lebih mendalam.
Kesimpulan
Penundaan kenaikan upah minimum di Thailand mencerminkan tantangan dalam mencapai konsensus antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Meskipun demikian, kebijakan ini tetap menjadi bagian penting dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ke depannya, diharapkan adanya dialog konstruktif antara semua pihak untuk menemukan solusi yang seimbang dan berkelanjutan.