mysketch.org – Punya bayi yang kulitnya gampang merah, sering bersin, atau rewel tiap kali makan sesuatu yang baru? Bisa jadi itu tanda alergi. Banyak orang tua baru panik saat bayinya mengalami reaksi alergi, padahal sebenarnya ini cukup umum dan bisa dicegah sejak awal.
Sebagai penulis di mysketch.org, aku sering nemuin kasus-kasus kayak gini, terutama di keluarga yang punya riwayat alergi. Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko alergi pada bayi. Yuk, kita bahas bareng-bareng!
1. Beri ASI Eksklusif Minimal 6 Bulan
ASI itu ibarat tameng alami buat bayi. Di dalamnya ada antibodi yang bisa bantu membentuk sistem imun si kecil jadi lebih kuat. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama bisa menurunkan risiko alergi makanan, debu, bahkan eksim. Kalau bisa lebih lama, malah lebih bagus lagi.
2. Hindari Paparan Asap Rokok
Bayi yang sering terpapar asap rokok punya risiko lebih tinggi terkena alergi, terutama asma dan gangguan pernapasan. Jadi, penting banget untuk menciptakan lingkungan bebas asap rokok di rumah. Bukan cuma buat bayi, tapi juga buat seluruh keluarga biar sehat bareng-bareng.
3. Perkenalkan Makanan Baru Secara Bertahap
Saat bayi mulai MPASI, kenalin makanan satu per satu. Jangan langsung campur banyak bahan. Coba satu jenis makanan selama 3 hari berturut-turut, lalu amati apakah ada reaksi alergi kayak ruam, diare, atau muntah. Kalau aman, baru lanjut ke makanan lain.
4. Jangan Terlalu Bersih-Bersih
Kedengarannya aneh, ya? Tapi terlalu steril justru bisa bikin sistem imun bayi jadi “manja” dan gampang bereaksi berlebihan terhadap hal kecil. Biarkan bayi main di lantai (asal bersih dan aman), pegang mainan, atau bersentuhan dengan alam supaya daya tahan tubuhnya makin kuat secara alami.
5. Perhatikan Produk Perawatan Bayi
Kulit bayi itu sensitif banget, jadi pilih produk perawatan yang bebas pewangi, pewarna, dan bahan kimia keras. Sabun, shampo, hingga deterjen baju pun sebaiknya pakai yang khusus bayi atau yang sudah teruji hypoallergenic. Kadang alergi kulit muncul cuma gara-gara sabun yang nggak cocok, lho.
6. Bersihkan Rumah dari Debu Secara Rutin
Debu rumah tangga, terutama dari karpet, gorden, dan boneka, bisa jadi sumber alergi. Bersihin secara rutin pakai vacuum cleaner dan usahakan untuk nggak menumpuk barang-barang yang bisa jadi sarang debu. Kalau perlu, jemur kasur atau bantal di bawah matahari biar tungau mati.
7. Konsultasi dengan Dokter Anak atau Alergi
Kalau kamu punya riwayat alergi di keluarga, nggak ada salahnya konsultasi sejak dini ke dokter anak. Apalagi kalau bayi sudah menunjukkan tanda-tanda alergi. Tes alergi bisa jadi pertimbangan kalau memang dibutuhkan untuk deteksi lebih lanjut.
Mencegah alergi pada bayi emang nggak selalu mudah, tapi dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, kamu bisa bantu si kecil tumbuh dengan lebih nyaman dan sehat. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan reaksi tubuh bayi setiap ada perubahan dalam pola makan atau lingkungan.
Kalau kamu butuh referensi lebih lanjut soal kesehatan bayi, parenting, atau alergi, langsung aja mampir ke mysketch.org ya. Kita bisa belajar bareng dan saling support sebagai orang tua yang sama-sama pengen kasih yang terbaik buat anak.